Senin, 04 Januari 2016
NILAI SEJARAH CANDI PRAMBANAN SEBAGAI DAYA TARIK WISATA BAGI REMAJA DARI JAKARTA SELATAN
Diposting oleh Riska Amelia di 23.36
OLEH: RISKA AMELIA
17613788
3SA02
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Candi
Prambanan merupakan kompleks candi terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad
ke-9 masehi. Kompleks candi ini terletak di kecamatan Prambanan, Sleman dan
kecamatan Prambanan Klaten, kurang lebih 17 kilometer timur laut Yogyakarta, 50
Kilometer barat daya Surakarta, dan 120 kilometer selatan Semarang. Candi ini
juga terletak persis diperbatasan antara provinsi Jawa Tengah dan Daerah
Istimewa Yogyakarta.
Candi Prambanan masuk ke dalam situs
warisan dunia UNESCO sebagai candi Hindu terbesar di Indonesia, sekaligus salah
satu candi terindah di Asia Tenggara. Arsitektur bangunan ini berbentuk tinggi
dan ramping seperti candi Hindu pada umumnya, dengan candi Siwa sebagai candi
utama yang memiliki ketinggian mencapai 47 meter yang menjulang di
tengah-tengah kompleks gugusan candi-candi yang lebih kecil. Pintu masuk ke
kompleks bangunan ini terdapat di empat penjuru mata angin, namun bangunan ini
sendiri menghadap kea rah timur, sehingga pintu masuk utama Candi Prambanan ini
adalah gerbang timur.
Sebagai candi terbesar di Indonesia
yang memiliki arsitektur yang sangat indah, Candi Prambanan memiliki daya tarik
tersendiri sehingga mampu menarik para wisatawan baik mancanegara maupun lokal,
khususnya Jakarta Selatan. Selain bangunan yang indah, daya tarik lain yang
ditampilkan oleh candi Prambanan ini adalah wilayah di sekitar candi. Kehidupan
sehar-hari masyarakat di desa sekitar candi pun mampu dijandikan potensi yang
dikemasa secara apik sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi para
pengunjung.
Berdasarkan uraian di atas, penulis
tertarik untuk membuat penelitian ilmiah yang berjudul: Nilai Sejarah Candi
Prambanan Sebagai Daya Tarik Wisata Bagi Remaja dari Jakarta Selatan.
1.2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang
telah diuraikan, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1.2.1. Bagaimanakah sejarah
berdirinya Candi Prambanan?
1.2.2. Apakah nilai sejarah menjadi
salah satu alasan para remaja dari Jakarta Selatan mengunjungi
Candi Prambanan?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang
telah diuraikan, maka tujuan penelitiannya adalah sebagai berikut:
1.3.1. Untuk mengetahui bagaimana
sejarah berdirinya Candi Prambanan.
1.3.2. Untuk mengetahui apakah nilai
sejarah menjadi salah satu alasan para remaja dari Jakarta Selatan mengunjungi Candi
Prambanan.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1. Kajian Teori
2.1.1.
Pengertian Sejarah
Secara harfiah, istilah sejarah berasal
dari bahasa Arab, yaitu syajaratun yang berarti pohon. Dalam
bahasa Arab sendiri, sejarah disebut tarikh yang berarti waktu atau
peninggalan. Namun istilah sejarah sendiri lebih dekat dengan
bahasa yunani, yaitu historia yang berarti ilmu, yang lalu diubah
menjadi history dalam bahasa Inggris, yang berarti masa lalu manusia.
Dalam bahasa Indonesia, sejarah
dapat diartikan sebagai kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada
masa lampau atau asal-usul (keturunan) silsilah, terutama bagi raja-raja yang
memerintah. Adapun ilmu sejarah berarti ilmu yang mempelajari peristiwa penting
pada masa lalu manusia. Pengetahuan sejarah meliputi kejadian-kejadian yang
terjadi pada masa lampau serta cara berpikir secara historis.
Berikut adalah beberapa pengertian
sejarah menurut para ahli:
1.
Muhammad
Yamin : Ilmu pengetahuan yang disusun
atas hasil penyelidikan beberapa peristiwa yang dapat dibuktikan dengan bahan
kenyataan.
2.
Nugroho
Notosusanto : Peristiwa-peristiwa yang
menyangkut manusia sebagai makhluk bermasyarakat yang terjadi di masa lampau.
3.
Taufik
Abdullah : Tindakan manusia dalam
jangka waktu tertentu di masa lampau yang dilakukan di tempat tertentu.
4.
J.V.Bryce : Catatan dari apa yang
telah dipikirkan, dikatakan, dan diperbuat oleh manusia.
5.
Roeslan
Abdulgani : Salah satu cabang ilmu
pengetahuan yang meneliti dan menyelidiki secara sistematis keseluruhan
perkembangan masyarakat serta kemanusiaan di masa lampau
beserta kejadian-kejadian dengan maksud untuk kemudian menilai
secara kritis seluruh hasil penelitiannya tersebut, untuk
selanjutnya dijadikan perbendaharaan pedoman bagi penilaian dan
penentuan keadaan sekarang serta arah proses masa depan.
2.1.2.
Candi Prambanan Sebagai Daya Tarik Wisata
Daya tarik wisata merupakan
istilah dari obyek wisata. Sesuai dengan peraturan pemerintah Indonesia
tahun 2009, istilah obyek wisata dinilai tidak relevan lagi untuk
menggambarkan suatu daerah tujuan wisatawan. Berikut adalah beberapa definisi
dari daya tarik wisata:
1.
Berdasarkan
Undang-undang republik Indonesia No.10 tahun 2009, Daya Tarik Wisata dijelaskan
sebagai segala sesuatu yang memiliki keunikan,kemudahan, dan nilai yang berupa
keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi
sasaran atau kunjungan wisatawan.
2.
Menurut
A. Yoeti dalam bukunya yang berjudul “Pengantar Ilmu Pariwisata”, daya
tarik wisata merupakan segala sesuatu yang menjadi daya tarik bagi orang untuk mengunjungi
suatu daerah tertentu.
3.
Menurut
Nyoman. S. Pendit dalam bukunya yang berjudul “Ilmu Pariwisata”, daya
tarikwisata merupakansegala sesuatu yang menarik dan bernilai untuk dikunjungi
dan dilihat.
Candi Prambanan sendiri merupakan
daya tarik wisata yang mampu menyuguhkan pesonanya sendiri sebagai candi Hindu
terindah di Asia Tenggara. Namun tidak hanya itu, selain keindahan arsitektur
dari bangunan yang berada di daerah Yogyakarta ini, Candi Prambanan juga mampu
memikat para wisatawan baik lokal maupun mancanegara, dengan kehidupan sehari-hari
masyarakat desa di sekitar candi yang menarik dalam hal budaya. Para wisatawan
yang berkunjung ke Candi Prambanan yang tertarik akan kehidupan sekitar, dapat
mempelajari budaya, makanan tradisional, cara membuat batik, bahkan mempelajari
bagaimana seni bangunan yang ada di sana.
Untuk memasuki Candi Prambanan yang
buka pada pukul 06.00 – 17.00 ini, terdapat berbagai harga tiket, yaitu:
·
Wisatawan
Lokal: Dewasa : Rp. 30.000
Anak-anak : Rp. 12.500
·
Wisatawan
Mancanegara: Dewasa : Rp. 171.000
Anak-anak : Rp. 85.000
Untuk menuju ke Candi Prambanan yang
terletak di Jalan Solo ini, wisatawan bisa menggunakan armada Trans Jogja yang
murah meriah bagi wisatawan yang mau menikmati kunjungan dengan hemat. Namun
sudah banyak pula disediakan paket wisata yang cukup membantu memudahkan
perjalanan para wisatawan.
2.1.3.
Definisi Remaja
Menurut psikologi, remaja merupakan
suatu periode transisi dari masa awal anak-anak hingga masa awal dewasa, yang
dimasuki pada usia kira-kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18
hingga 22 tahun. Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang cepat, seperti
pertumbuhan berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan
perubahan karakteristik seksual.
Pada perkembangan ini, pencapaian
kemandirian dan identitas sangat menonjol, seperti pemikiran semakin logis,
abstrak, dan idealistis. Menurut Hurlock (1992), remaja juga berasal
dari kata adolensence yang berarti tumbuh menjadi dewasa. Istilah ini
mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional,
sosial, dan fisik.
2.1.4.
Karakteristik Wisatawan Remaja
Di dalam perjalanan wisata, terdapat
beberapa karakteristik wisatawan yang dapat digolongkan ke dalam beberapa
aspek, seperti: aspek psikografik, aspek demografik, dan aspek geografik. Karakteristik
wisatawan remaja sendiri termasukke dalam aspek demografik yang merupakan
penggolongan berdasarkan usia, pendidikan, pendapatan, jenis kelamin, dan
status sosial keluarga. Adapun karakteristik wisatawan remaja adalah sebagai
berikut:
1.
Perjalanan
bebas dan berkelompok.
2.
Membuat
persiapan perjalanan sendiri dengan waktu.
3.
Pada
umumnya tinggal cukup lama.
4.
Menggunakan
jasa biro perjalanan hanya untuk transportasi.
5.
Fleksibel
dalam menerima fasilitasdan pelayanan.
6.
Minat
beragam, budaya, alam, olahraga, namun lebih suka kegiatan aktif.
7.
Individualistis
dalam berpakaian dan berperilaku.
8.
Suka
meniru perilaku wisatawan remaja mancanegara.
2.2.
Hipotesis
Istilah hipotesis berasal dari dua kata, yaitu: hypo yang
berarti di bawah, dan thesa yang berarti kebenaran. Jadi,
hipotesis merupakan jawaban dari rumusan masalah yang ditulis menggunakan
bahasa yang baik dan benar sehingga menjadi hipotesa, dan berkembang menjadi
hipotesis.
Berikut adalah berbagai pendapat
dari para ahli mengenai definisi dari hipotesis:
1.
Trealese
(1960) : Suatu
keterangan sementara dari suatu fakta
yang dapat diamati.
yang dapat diamati.
2.
Good
dan Scates (1954) : Sebuah taksiran
atau referensi yang
dirumuskan serta diterima untuk sementara
yang dapat menerangkan fakta-fakta yang
diamati ataupun kondisi-kondisi yang diamati
dan digunakan sebagai petunjuk untuk
langkah-langkah selanjutnya.
dirumuskan serta diterima untuk sementara
yang dapat menerangkan fakta-fakta yang
diamati ataupun kondisi-kondisi yang diamati
dan digunakan sebagai petunjuk untuk
langkah-langkah selanjutnya.
3.
Kerlinger
(1973) : Pernyataan
yang bersifat terkaan dari
hubungan antara dua atau lebih variabel.
hubungan antara dua atau lebih variabel.
Adapun yang menjadi hipotesis dalam
penelitian ini adalah:
1.
Sejarah
berdirinya Candi Prambanan dimulai oleh Rakai pikatan yang melakukan
pembangunan pada tahun 850 Masehi sebagai tandingan Candi Buddha Borobudur dan
Candi Sewu yang terletak berdekatan dengan Candi Prambanan. Beberapa sejarawan
lama menduga bahwa pembangunan candi ini bertujuan untuk menandai kembali
berkuasanya keluarga Sanjaya atas Jawa, hal ini terkait teori wangsa kembar
berbeda keyakinan yang saling bersaing, yaitu wangsa Sanjaya penganut Hindu dan
wangsa Sailendra penganut Buddha. Berdasarkan prasasti Siwagrha Berangka tahun
856 M, bangunan suci ini dibangun untuk memuliakan dewa Siwa , dan nama asli
bangunan ini dalam bahasa Sansekerta adalah Siwagrha yang berarti rumah
Siwa.
Kompleks bangunan ini terus disempurnakan oleh raja-raja Medang
Mataram berikutnya, seperti Raja Daksa dan Tulodong. Karena kemegahan candi
ini, Candi Prambanan berfungsi sebagai candi agung kerajaan Mataram , tempat
digelarnya berbagai upacara penting kerajaan.
Sekitar tahun 930-an, ibu kota kerajaan berpindah ke Jawa Timur
oleh Mpu Sindok yang mendirikan Wangsa Isyana. Kepindahan ini sangat mungkin
disebabkan oleh letusan hebat Gunung Merapi yang menjulang sekitar 20 kilometer
di utara Candi Prambanan. Bangunan candi ini diduga benar-benar runtuh akibat
gempa bumi hebat pada abad ke-16, namun keberadaan candi ini masih diketahui
oleh warga yang tinggal di desa setempat.
Walaupun masih mengetahui keberadaan candi ini, penduduk lokal
tidak mengetahui latar belakang sejarahnya, siapakah raja, dan kerajaan apakah
yang membangun monumen ini, sehingga sebagai hasil imajinasi, rakyat setempat
menciptakan dongeng lokal untuk menjelaskan asal mula keberadaan candi-candi
ini. Kisah tersebut diwarnai dengan kisah fantastis mengenai raja raksasa,
ribuan candi yang dibangun oleh makhluk halus hanya dalam tempo satu malam,
serta putrid cantik yang dikutuk menjadi arca. Legenda mengenai Candi
Prambanan ini dikenal sebagai kisah Rara Jonggrang.
2.
Candi
Prambanan memang terkenal dengan kekayaan sejarahnya yang menjadikan daya tarik
tersendiri bagi para wisatawan. Tiga dari empat sampel yang telah penulis ambil
yang dijadikan sebagai obyek penelitian menyatakan bahwa kekayaan sejarah
itulah yang membuat wisatawan remaja dari Jakarta Selatan tertarik untuk
mengunjungi Candi Prambanan.
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan tata cara bagaimana suatu penelitian
akan dilaksanakan. Istilah ini juga dapat ditafsirkan sebagai strategi kerja
yang didasarkan oleh ancangan tertentu. Metode penelitian mencakup kesatuan
dari serangkaian proses, seperti: penentuan kerangka pikiran, perumusan
masalah, penentuan populasi, penentuan sampel, data, teknik pemerolehan data,
dan analisis data.
Di dalam penelitian, terdapat
beberapa jenis metode, seperti: metode historis, metode deskriptif, metode
korelasional, metode eksperimental, dan metode kuasi eksperimental. Dalam
penelitian ini, penulis menggunakan salah satu dari jenis metode di atas, yaitu
metode deskriptif.
Metode deskriptif adalah salah satu
jenis metode penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan berbagai informasi
aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada, mengidentifikasi masalah,
dan membuat perbandingan atau evaluasi. Metode deskriptif digunakan untuk
melukiskan sesuatu secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu
secara aktual dan cermat.
3.1.1.
Populasi
Populasi merupakan objek penelitian
yang diambil dari keseluruhan individu dari segi-segi tertentu. Dalam
penelitian ini, penulis mengambil populasi dari remaja di daerah Jakarta
Selatan.
3.1.2.
Sampel
Sampel merupakan sebagian
dari populasi yang dijadikan objek penelitian langsung. Sampel hendaknya
mewakili atau dinggap mewakili atau dianggap mewakili populasi secara
keseluruhan. Dalam penelitian ini, penulis memilih empat sampel remaja yang
pernah mengunjungi Candi Prambanan, yang berdomisili di Jakarta Selatan.
Berikut adalah
sampel yang diambil oleh penulis dalam melakukan penelitian:
1.
Nama:
Catur Kurniahajtami.
Umur: 20 tahun.
Jenis Kelamin: Perempuan.
Pekerjaan: Mahasiswa.
2.
Nama:
Lolina Priwindra.
Umur: 20 tahun.
Jenis Kelamin: Perempuan.
Pekerjaan: Mahasiswa.
3.
Nama:
Fivit Damayanti.
Umur: 20 tahun.
Jenis Kelamin: Perempuan.
Pekerjaan: Mahasiswa.
4.
Nama:
Nurlailie Zhafirah.
Umur: 20 tahun.
Jenis Kelamin: Perempuan.
Pekerjaan: Mahasiswa.
3.1.3. Teknik Pengumpulan Data
Dalam proses pengumpulan data,
terdapat beberapa teknik yang dapat digunakan oleh peneliti, seperti: teknik
rekam, teknik kerja sama dengan informan, teknik simak dan catat, teknik
pustaka, dan teknik kuesioner.
Pada penelitian ini, penulis menggunakan
teknik kuesioner untuk mendapatkan data penelitian dari sampel. Teknik
kuesioner adalah sebuah teknik dalam penelitian yang dilakukan dengan cara
memberikan daftar pertanyaan yang sudah tersusun tetap dan sama dari bahan
tertentu, kepada sampel.
Adapun pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan penulis dalam teknik ini adalah sebagai berikut:
1.
Apakah
alasan kalian mengunjungi Candi Prambanan?
2.
Apakah
yang membuat kalian tertarik mengunjungi Candi Prambanan?
3.
Apakah
nilai sejarah menjadi salah satu alasan kalian mengunjungi Candi Prambanan?
3.2. Langkah-langkah Penelitian
Langkah-langkah dalam penelitian berfungsi untuk menjadi acuan
dalam membuat penelitian. Adapun langkah-langkah yang diambil oleh penulis
dalam melakukan penelitian adalah sebagi berikut:
1.
Melakukan
perumusan masalah.
2.
Melakukan
studi pendahuluan.
3.
Merumuskan
hipotesis.
4.
Menentukan
rancangan penelitian.
5.
Melaksanakan
penelitian.
6.
Merumuskan
hasil penelitian.
7.
Menyusun
laporan penelitian.
BAB IV
PENUTUP
4.1.
Kesimpulan
Berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan oleh penulis mengenai Nilai Sejarah Candi
Prambanan Sebagai Daya Tarik Wisata Bagi Remaja dari Jakarta Selatan,
dengan mengambil empat sampel remaja yang berdomisili di Jakarta Selatan dan
pernah melakukan kunjungan ke Candi Prambanan, maka penulis dapat mengambil
kesimpulan bahwa nilai sejarah yang sangat kaya dari Candi Prambanan masih
menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung, khususnya remaja. Hal ini
tentunya menjadi nilai positif bagi kepariwisataan di Indonesia yang terkenal
dengan kekayaan budaya tradisional dan sejarahnya.
4.2.
Saran
Sebagai salah satu daya tarik wisata
di Indonesia, pengelola Candi Prambanan diharapkan mampu mengembangkan lagi daya
tarik yang dapat diberikan dengan cara memanfaatkan potensi-potensi yang ada di
sekitar .
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Subroto,
Edi. 1992. Pengantar Metoda Penelitian Linguistik Struktural. Surakarta: Sebelas
maret University Press.
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar