Senin, 21 November 2016
Judul : Touché
Penulis : Windhy Puspitadewi
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 204 hlm; 20cm
Penulis : Windhy Puspitadewi
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 204 hlm; 20cm
Selain
kemampuan aneh yang bisa merasakan apa yang dirasakan orang lain lewat
sentuhan, Riska memiliki kehidupan normal layaknya siswi SMA biasa. Tapi semua
berubah sejak kedatangan Pak Yunus, guru pengganti, serta perkenalannya dengan
Indra yang dingin dan Dani si juara kelas.
Riska kemudian diberitahu bahwa dirinya adalah touché alias orang yang memiliki kemampuan melalui sentuhan, seperti halnya Indra, Dani, dan Pak Yunus. Seakan itu belum sukupmengejutkan, Pak Yunus diculik! Sebuah puisi kuno diduga merupakan kunci untuk menemukan keberadaan Pak Yunus.
Dengan segala kemampuan, Riska, Dani, dan Indra berusaha memecahkan kode dalam puisi kuno tersebut dan menyelamatkan guru mereka.
Riska kemudian diberitahu bahwa dirinya adalah touché alias orang yang memiliki kemampuan melalui sentuhan, seperti halnya Indra, Dani, dan Pak Yunus. Seakan itu belum sukupmengejutkan, Pak Yunus diculik! Sebuah puisi kuno diduga merupakan kunci untuk menemukan keberadaan Pak Yunus.
Dengan segala kemampuan, Riska, Dani, dan Indra berusaha memecahkan kode dalam puisi kuno tersebut dan menyelamatkan guru mereka.
Touché (re: tusye) ini novel keempat mbak Windhy yang diterbitkan di Gramedia Pustaka Utama. Novel ini bercerita tentang tiga anak SMA (Riska, Indra, Dani) yang sama-sama punya kemampuan lewat sentuhan. Yang pertama Riska (iya, namanya sama kayak aku :D), dia bisa ngerasain apa yang orang lain rasain cuma dengan cara menyentuhnya, disebutnya the empath, bayangin aja kalo dia nggak sengaja nyentuh orang yang lagi frustasi di tempat umum, nyiksa nggak, tuh? Haha.
Yang kedua Indra, dia ini anaknya
dingin, tapi dia bakal selalu ngelindungin orang-orang yang dianggap penting
sama dia. Kemampuan cowok ini adalah menyerap pikiran orang lain yang
disentuhnya disebutnya the mind reader. Hal ini memberikan banyak
banget keuntungan, salah satunya adalah dia selalu menjadi juara judo di
sekolahnya karena dalam sedetik, dia sudah bisa membaca gerakan lawannya karena
menyentuhnya. Tapi Indra nggak mau ambil resiko banyak, selain saat latihan
judo, ia selalu menggunakan sarung tangan untuk menghindari sentuhan orang lain—sama
kayak Riska.
Yang terakhir Dani, nah ini dia
cowok penengah antara Riska dan Indra. Kemampuan cowok satu ini menurut gue
paling menguntungkan—dan pastinya bikin ngiri hampir semua mahasiswa—yap! Dani
adalah the text absorber, penyerap tulisan! Dia bisa mengetahui
isi buku selengkap-lengkapnya dengan cara menyentuh buku/teks tersebut, makanya
dia jadi cowok pinter gitu di sekolah, tanpa perlu belajar! Pengen nggak, guys?
Oke, tokohnya udah, sekarang isi ceritanya.
Cerita dimulai dari ketidaksengajaan
mereka bertemu di sekolah karena seorang murid yang sakit. Di awal ini,
kerjasama dan kemampuan mereka benar-benar keliatan. Tiba-tiba datang Pak Yunus—guru
pengganti— yang membuat mereka semua “terjebak” di situasi yang awalnya bikin
mereka kaget. Ya, Pak Yunus ini juga seorang touché yang mengaku
kemampuannya adalah bisa menyerap ingatan alat-alat musik akan permainan yang
sebelumnya pernah dimainkan. Belum selesai dengan kekagetan mereka tentang
kemampuan masing-masing yang bisa membahayakan mereka, masalah baru sudah
muncul , Pak Yunus diculik! Salah satu petunjuk yang mereka dapatkan adalah
sebuah kata kunci, “ceci n’est pas une pipe” yang membawa mereka ke
sebuah petualangan yang menguras tenaga, pikiran, dan kemampuan mereka. Mulai dari
mencari ke rumah pak Yunus yang super besar kayak istana, sampe ke luar kota
dengan mengandalkan kemampuan mereka masing-masing. Suasana agak menegangkan ketika Indra juga diculik oleh
kawanan yang mengetahui mereka adalah seorang touché. Berkat kemampuan
dan kerjasama mereka, akhirnya sampailah mereka ke sebuah rumah yang dijadikan
tempat disembunyikannya Indra dan Pak Yunus. Dan di sinilah mereka bertemu
dengan dalang dari semua kejadian ini.
Menurutku, ini novel bagus banget
terutama buat yang suka genre novel berbau petualangan dan mecahin kode-kode
gitu. Mbak Windhy bener-bener nulis semuanya dengan mateng menurutku, dari
mulai kode, latar tempat, sampe cara mecahin kode itu sendiri. Nggak cuma soal
petualangan sama kemampuan touché yang dibahas di novel ini, tapi ada
juga tentang cinta, dan yang paling aku suka adalah tokoh Indra. Mbak Windhy
ngegambarin tokoh Indra di sini sebagai cowok yang, yah, dipengenin sama semua
cewek! Haha. Pokoknya buat yang suka genre novel kayak touché ini, harus
banget baca, deh!
Buat novel mbak Windhy yang satu
ini, aku kasih rate: 5/5
R.
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar