Kamis, 14 Mei 2015

[Review Novel #3] Crash IntoYou - AliaZalea




Judul               : Crash Into You
Penulis            : aliaZalea
Penerbit          : Gramedia Pustaka Utama
Tebal               : 280 halaman

Hanya ada satu orang yang paling dibenci Nadia di dunia ini, seorang anak laki-laki bernama Kafka. Cowok jail itu tidak bisa berhenti mengisenginya setiap hari, enam hari dalam seminggu, selama hampir dua tahun. Terakhir kali Nadia bertemu dengannya adalah sekitar dua puluh tahun yang lalu ketika mereka sama-sama masih mengenakan seragam putih-merah. Semenjak itu Nadia berjanji untuk tidak akan pernah lagi sudi bertatap muka dengannya.

Tetapi ketika suatu pagi, di usia dewasanya, Nadia terbangun dengan hanya mengenakan pakaian dalam di kamar hotel Kafka, dia harus mengevaluasi ulang pendapatnya tentang laki-laki satu ini.  Kafka bukan saja kelihatan superhot, tetapi Nadia secuil pun tak pernah membayangkan bagaimana cowok iseng dan jail itu kini bisa menjadi dokter jantung ternama yang menangani ayahnya.



Novel Crash IntoYou ini bercerita tentang Nadia dan Kafka, dua orang yang dipertemukan semenjak mereka sekolah dasar. Yap! Mereka satu SD. Nadia, si kutu buku yang dengan segala kecerdasannya mampu menarik perhatian para guru, dan Kafka, yang dengan segala tingkah laku nakalnya selalu menggoda dan membuat Nadia menangis. Semua kenangan itu sempat hilang selama 20 tahun tidak bertemunya mereka, hingga pada suatu hari di sebuah hotel di Bali, mereka dipertemukan kembali, tepatnya siang hari di dalam kamar Kafka dan dibalik selimutnya, Nadia hanya mengenakan underwear, duh -_-

Malam sebelumnya, Nadia sempat pergi dengan tiga sahabatnya dan terlalu banyak minum alkohol sampai mabuk dan pingsan di dalam lift hotel, hingga Kafka yang juga sedang berada di hotel tersebut menemukan dan membawanya ke kamarnya karena ia tidak tahu di mana kamar Nadia. Setelah mereka saling mengingat satu sama lain, Nadia kembali ke kamar dengan satu pertanyaan yang masih mengganjal, “apa semalam mereka have a sex?”

Nadia si kutu buku memang sudah berubah semenjak kuliah, mulai mengenal sex dan kehilangan keperawanannya oleh si mantan pacar. Dengan segala cara, ia berusaha menutupi sisi negatifnya ini dan tetap dikenal sebagai Nadia-si-cewek-baik-baik.

Seperti ditakdirkan untuk selalu berada dalam kesialan, Nadia yang sangat terganggu oleh masalalunya dengan Kafka ternyata harus tinggal satu kota dengannya, parahnya lagi, ternyata Kafka adalah dokter jantung yang menangani papa Nadia. Dari sanalah Nadia semakin dekat dengan Kafka dan saling bertukar nomor handphone. Hingga suatu hari Nadia merasa terganggu sekaligus senang dengan perlakuan Kafka, terlebih dengan SMS-SMS Kafka yang berisi sexual harassment. Sejujurnya, Nadia menikmati perlakuan Kafka, tapi bayang-bayang Kafka kecil yang selalu membuatnya menangis selalu mengganggunya. Hingga Nadia sadar bahwa Kafka kecil yang iseng sudah berubah menjadi Kafka si dokter muda yang tampan, memiliki warna mata hijau, rambut pirang, dan—uhm—HOT!

Setelah semakin dekat, Nadia yang masih saja terbayang-bayang dengan Kafka kecil memutuskan untuk menyudahi semua permainannya dengan Kafka termasuk SMS-SMS yang membuatnya bangun tidur dalam keadaan berkeringat akibat dari mimpinya tentang Kafka. Setelah Nadia menyanggupi persyaratan Kafka di club milik laki-laki tersebut, Kafka menepati janjinya dan menjauhi perempuan yang sudah jatuh cinta ke padanya tersebut hingga membuat Nadia hancur berbulan-bulan. Selama itu pula di dalam pikirannya, selama 24 jam sehari, Kafka selalu muncul di sana, dan Nadia baru menyadari bahwa ia sangat membutuhkan Kafka, ia membutuhkan sosok yang telah mengetahui sisi negatifnya dan tetap mau bersamanya, ia menyadari bahwa ia membutuhkan SMS-SMS dari Kafka…


Novel ini adalah novel mbak AliaZalea pertama yang aku baca, dan harus aku akuin emang seru dan bikin kepengen baca terus-terusan. Dikemas dengan bahasa yang ringan, novel yang—ehm—berbau agak dewasa ini emang menarik banget. Tapi yang aku sayangin di sini, tokoh Nadia kok terkesan apa ya? Ehm, murahan banget. Tapi lagiiiiii, semuanya ketutup sama tokoh Kafka yang digambarkan sebagai dokter muda yang hampir sempurna! Ganteng, warna matanya hijau, pinter, mau nunggu cewek sampe 20 tahun, duh, kepengen banget nggak, sih? Yah, walaupun si dokter ganteng ini pikiran dan tingkah lakunya masih kayak anak SD, tapi nggak apa-apaaaa, haha. Ditambah dengan Nadia, seorang web designer yang biasa-biasa aja—tapi sedikit murah—menurut aku pasangan ini keliatan saling melengkapi.
Walaupun seperti aku bilang tadi, novel ini berbau dewasa, tapi nggak ada bahasa nyeleweng—yaiyalah!—yang bikin enek ngebacanya. Recommended banget lah ya, tapi buat 18+ , loh :p
Buat novel ini—dan buat Kafka—aku kasih bintang 4,5 from 5!





R.

0 komentar:

Posting Komentar

By :
Free Blog Templates