Rabu, 16 September 2015



 [Sumber: http://www.gramediapustakautama.com/buku-detail/80739/Autumn-in-Paris]

Judul buku       : Autumn in Paris
Penulis             : Ilana Tan
Penerbit           : PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan I         : Juli 2007
Tebal                : 272 halaman
Harga               : Rp. 47.000
Ukuran             : 13,5 x 20 cm
 
Sinopsis:

Tara Dupont menyukai Paris dan musim gugur. Ia mengira sudah memiliki segalanya dalam hidup... sampai ia bertemu Tatsuya Fujisawa yang susah ditebak dan selalu membangkitkan rasa penasarannya sejak awal.

Tatsuya Fujisawa benci Paris dan musim gugur. Ia datang ke Paris untuk mencari orang yang menghancurkan hidupnya. Namun ia tidak menduga akan terpesona pada Tara Dupont, gadis yang cerewet tapi bisa menenangkan jiwa dan pikirannya... juga mengubah dunianya.

Tara maupun Tatsuya sama sekali tidak menyadari benang yang menghubungkan mereka dengan masa lalu, adanya rahasia yang menghancurkan segala harapan, perasaan, dan keyakinan. Ketika kebenaran terungkap, tersingkap pula arti putus asa... arti tak berdaya... Kenyataan juga begitu menyakitkan hingga mendorong salah satu dari mereka ingin mengakhiri hidup.... 

 
Apakah ada yang tahu bagaimana rasanya mencintai seseorang yang tidak boleh dicintai? Aku tahu.

Namanya Tara Dupont. Gadis cantik dengan bola mata kelabu yang sehari-harinya bekerja sebagai penyiar di stasiun radio paling terkenal di Prancis. Dua belas tahun lalu, orangtuanya bercerai dan ia ikut bersama sang ibu ke Jakarta, namun empat tahun kemudian, ketika berumur enam belas, ia memutuskan pindah ke Paris dan tinggal bersama ayahnya, Jean-Daniel Dupont. Sejak saat itu, Paris menjadi hidupnya.

Semuanya bermula ketika Tara dan sahabatnya, Sebastien Giraudeau, sedang makan malam di sebuah bistro kecil yang menyajikan makanan khas Indonesia. Saat itu, Sebastien mengatakan bahwa ia akan mengajak salah satu temannya asal jepang, seorang arsitek yang sedang bekerja sama dengannya dalam satu proyek pembangunan hotel di paris.

Yang ditunggu pun datang, laki-laki tampan bernama Tatsuya Fujisawa yang ternyata juga lancar berbahasa Prancis. Melihat penampilannya—rambut hitam agak panjang, mata kecil, hidung mancung, dan dagu kecil—Tara langsung memberi nilai tujuh setengah untuknya.

Namun, ada sesuatu yang mengganggu…

Tara merasa tidak asing dengan laki-laki ini, ia belum pernah bertemu dengannya sebelumnya, tetapi ada sesuatu yang terasa tidak asing dari diri Tatsuya Fujisawa.

Setelah berkenalan, Tara langsung menyukai cara pria itu mengucapkan namanya. Orang Prancis biasa melafalkan huruf ‘r’ dengan cara yang berbeda dengan orang Indonesia sehingga terdengar aneh, namun Tatsuya mengucapkan dengan cara yang menyenangkan. Dan… koreksi, nilai Tatsuya Fujisawa baru saja naik menjadi delapan!

Seiring berjalannya waktu, Tara dan Tatsuya akhirnya saling mengenal dan semakin dekat. Mereka merasa ada perasaan yang berubah di hati masing-masing terhadap satu sama lain. Mereka saling jatuh cinta.

Namun masih ada yang mengganggu Tatsuya Fujisawa. Sebenarnya, bekerja bukan satu-satunya tujuan Tatsuya datang ke Prancis, ia juga ingin mencari seseorang, seseorang yang membuatnya tidak menyukai Prancis dan membenci musim gugur, seseorang itu adalah ayah kandungnya, Jean-Daniel Lemercier. Ketika akhirnya ia berhasil memberanikan diri bertemu dengan ayah kandungnya, masalah besar terjadi, dan semua ini berhubungan dengan Tara Dupont, gadis yang ia cintai. Tidak, ia tidak boleh mencintai Tara Dupont. Demi apapun, ia tidak boleh mencintai gadis itu. Rahasia itu... rahasia itu telah mengancurkan segala harapan, perasaan, dan keyakinan.

Kadang, banyak hal-hal indah yang datang menghampiri kita, namun saat itu juga, kenyataan melempar kita kuat-kuat ke bumi.

“Terima kasih atas semua yang sudah kaulakukan untukku. Aku selalu senang bersamamu. Kau membuat segalanya menyenangkan. Saat-saat bersamamu adalah saat-saat paling membahagiakan. Aku selalu mengira saat itu bisa bertahan selamanya.”

“Jangan marah padaku kalau aku menangis… hari ini saja… kau boleh lihat sendiri nanti. Kau akan lihat tidak lama lagi aku akan kembali bekerja, tertawa, danmengoceh seperti biasa… aku janji…”

Bersama novel ini, mari kita berkeliling kota Paris, melihat-lihat Musée Rodin, menikmati indahnya malam hari di kota Paris dari ketinggian Arc de Triomphe, berjalan-jalan di Jardin du Luxembourg, mengarungi Sungai Seine dari Rive Droite ke Rive Gauche, pergi ke Ȋle de la Cité,.....

.....dan merasakan sakitnya mencintai orang yang tidak boleh dicintai. 




R.

Senin, 14 September 2015

 [Sumber: http://auliarahmahtnaz.blogspot.co.id/2015/07/review-novel-dilan-dia-dilanku-tahun.html]


Haloooo! kemaren-kemaren aku kebanyakan nulis review novel Omennya kalex alias Lexie Xu, sekarang aku mau review novelnya Pidi Baiq, Dilan. jujur aja aku nyesel pas baca novel ini. Iya, nyesel... nyesel kenapa baru baca sekarang? Kenapa nggak dari kemaren-kemaren?!!

Jadi, aku ini kalo mau beli apa-apa harus liat review-nya dulu di internet, pas aku baca-baca kayaknya kurang seru, deh, setting-nya juga tahun 1990 kan kayak jadul gitu. Tapi akhirnya aku nyoba baca juga novel ini (hasil minjem. haha), DAN TERNYATAAAAA... yaampun boleh nggak sih ini si Dilan jadi Dilanku jugaaaakkkk?!!!

Terus intinya gimana isi novelnya? Oke-oke, langsung aja, ya, haha.

Novel ini berlatar tahun 1990 di Bandung dan Jakarta, sebagian besar sih di Bandung. Penggambaran tempat, nama jalan, segala macemnya itu detail banget menurut aku. Nah, novel ini ditulis dari sudut pandang Milea. Milea ini anak baru di SMA-nya Dilan, waktu Milea lagi jalan kaki ke sekolah, tiba-tiba Dilan dateng, bingung dong Milea, karena waktu itu dia belum kenal. Eh tapi si Dilan malah bilang, "Kamu Milea, ya? Boleh gak aku ramal? Aku ramal nanti kita akan bertemu di kantin." Wahhh! apaan itu? Aneh banget kan anaknya? Baru ketemu udah begitu.

Seiring berjalannya waktu, Milea dan Dilan semakin deket. Kok bisa deket? Iya, Dilan ngelakuin hal-hal aneh ke Milea, sampe Milea yang awalnya ngerasa kayak, "apaan sih?" jadi terhibur juga. Tapi bener deh yang dilakuin sama Dilan itu aneh-aneh tapi sweet banget, dan yang penting... anti-mainstream! WAH! SUKAAAAK!

Contoh kelakuan Dilan itu waktu dia tiba-tiba dateng ke rumah  Milea bareng sahabatnya, Piyan. Mereka ke sana cuma nganter undangan ke Milea, isinya?

"Bismillahirrahmanirrahim. Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Dengan ini, dengan penuh perasaan, mengundang Milea Adnan untuk sekolah pada: Hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, dan Sabtu."

Lah! Apaan banget, kan? Hahaha. Ada lagi waktu Milea ulang tahun, di saat orang-orang ngasih kado boneka atau something sweet lainnya, Dilan ngasih apa coba? NGASIH TTS YANG UDAH DIISI! Iya TTS, udah diisi pula, buat apa, kan? Tapi di dalemnya ternyata ada kertas yang tulisannya:
"SELAMAT ULANG TAHUN, MILEA.
INI HADIAH UNTUKMU, CUMA TTS.
TAPI SUDAH KUISI SEMUA.
AKU SAYANG KAMU
AKU TIDAK MAU KAMU PUSING
KARENA HARUS MENGISINYA.
DILAN!"

Ternyata itu ya tujuannya, duh Dilan! Kenapa aneh tapi sweet? Hahaha.
Pokoknya novel ini bagus, diambilnya dari sudut pandang si Milea kayak yang udah aku bilang. Terus soal gaya bahasa? Hmm, gaya bahasanya gimana, ya? Sedikit baku sedikit enggak (apaan dah -_-), pokoknya agak baku gitu, tapi aku yang biasanya keganggu sama gaya bahasa kayak gitu jadi nggak ada masalah, loh! Justru asik-asik aja, sampe sekali baca langsung selesai, nggak pake berenti, haha. Dan oh, ya, kayaknya anggaran belanja make up kali ini harus aku alihin dulu buat beli novel Dilan yang kedua. Terima kasih, Dilan, udah bikin aku bimbang -_- (maapin malah curhat).

Pokoknya harus baca banget deh ini, seru! Tapi, ada tapinya ya... buat yang cewek, hati-hati ntar kalian kepengen punya cowok yang ngehibur banget kayak Dilan, HAHAHA.

Rate: 5/5




R. 



 
[Sumber: http://www.lexiexu.com/2015/07/coming-soon-omen-37-target-terakhir.html]

Sinopsis:

File 7: Kasus Pelenyapan Anggota-Anggota The Judges

Tertuduh: Siapa lagi kalau bukan Nikki si cewek bermulut nyaris sobek dan ibu angkatnya yang psikopat? Kali ini mereka juga mengajak serta satu oknum lain, yaitu Arman, pacar baru Nikki yang rupanya tidak kalah jahatnya dibanding Nikki. Selain itu, lagi-lagi mereka membawa geng motor Rapid Fire yang tinggal separuhnya setelah sebagian besar dikirim ke rumah sakit oleh si Obeng… maksudku, Les.

Fakta-fakta sejauh ini: Gara-gara terlalu nafsu mengalahkan kami di Pekan Olahraga, tahu-tahu saja Nikki mendapatkan dirinya mendapat beasiswa dan akan dikirim ke luar negeri dalam waktu singkat. Jadilah mereka mulai melakukan aksi-aksi gila, seperti menculik si Obeng dan menyiksanya habis-habisan, menjebak Rima, dan meledakkan rumah Daniel. Supaya tidak melibatkan lebih banyak orang lagi, ayah Val memerintahkan pembubaran The Judges. Sesuai dugaan, kemarahan Nikki dan ibunya tercurah pada kami, para anggota The Judges. Namun tidak disangka, satu per satu teman kami mulai lenyap. Ini adalah endgame Nikki dan ibunya, yang berarti, kemungkinan besar teman-teman kami tidak bakalan kembali hidup-hidup.

Misi kami: Menyelamatkan teman-teman kami sebelum semuanya tewas dibunuh Nikki dan ibunya.



Penyidik Kasus Utama,
Erika Guruh
(dibantu para bawahan: Valeria Guntur, Viktor Yamada, Leslie Gunawan, Damian Erlangga, dan figuran-figuran lainnya)

    

           Halooooo! Buat pembaca setianya novel Kalex pasti tau dong omen 7 ini novel terakhir dari seri omen. Judulnya “Target Terakhir”, pasti penasaran kan yang dimaksud target di sini siapa? Ternyata, targetnya adalah mereka semua, iya, Val dkk, termasuk ayah Val dan mama Daniel.

            Mama Val dan anak-anak asuhnya mulai bertingkah lagi. Rima dijebak dan rumah Daniel diserang oleh geng motor Rapid Fire. Ayah Val yang mendengar kabar tersebut langsung mendatangi rumah mama Daniel dan membuat keputusan untuk membubarkan The Judges. Keputusannya itu ia sampaikan secara mendadak kepada Val, Erika, Putri, Aya, dan Rima. Mereka ditugaskan untuk memikirkan bagaimana caranya bubarnya organisasi rahasia ini diketahui oleh semua warga sekolah. Lah, organisasinya aja nggak ada yang tau, masa bubarnya mau disebar-sebarin?

            Setelah berita bubarnya The Judges tersebar, satu per satu anak mulai hilang, diculik mungkin lebih tepatnya ya. Dimulai dari Rima dan Daniel yang diculik pada saat mereka ke ruang osis, disusul lagi oleh Putri yang diculik geng motor saat mencari mereka, dan terakhir Aya-Gil-Oj, si trio cinta segitiga haha. Denger kabar tentang Putri diculik bikin Damian marah banget dong? Apesnya, dia malah dituduh sebagai orang di balik penculikan tersebut. Ya jelas dituduh, pelakunya otomatis Nikki, dan Damian kan ada di pihak Nikki. Tapiiiii, Damian nggak sejahat itu kok haha.

            Bersama Ajun Inspektur Lukas, mereka mulai menyelidiki kasus tersebut. Di tengah jalannya penyelidikan, dateng deh tuh si duo kepo alias Vik dan Les, eh tunggu, ternyata nggak cuma mereka yang dateng, ada ayah Val dan mama Daniel juga, loh! Waaah, ngapain mereka? Ternyataaaaaa, mereka ikut penyelidikan! Keren nggak?

            Ternyata, para korban ditahan di bangunan bekas hotel di belakang sekolah mereka, korban dikunci di dalam toilet super jorok dan dirantai. Ngeliat keadaan Putri yang seperti itu, bener-bener bikin Damian sadar dan mau ngambil keputusan. Dan karena satu-dua trik, mereka semua berhasil membebaskan diri dan ke luar dari toilet tersebut.

            Setelah Erika dkk beserta ayah Val dan mama Daniel datang, keributan mulai terjadi, korban mulai berjatuhan yang tentunya berasal dari kelompok lawan. Ada juga korban yang meninggal yaitu Arman, pacar Nikki. Di tengah-tengah keributan, Nikki meledakkan bom yang dipasang di sekitar gedung, makin kacau lah suasananya. Nikki si mulut robek pun mulai memancing Val dan terjadilah keributan antara mereka berdua yang menyebabkan Nikki………..mati, iyak, m a t i. Tapi, di tengah keributan besar dengan mama Val, tiba-tiba ada cewek serem dengan senyum robek dateng di tengah-tengah mereka, “Halo, temen-temen, gue kembali” eeeeh, serem nggak sih si Nikki idup lagi?

            Ketika keributan akhirnya hampir selesai, mama Val tiba-tiba terpental dan akhirnya terjun bebas ke dalam lautan api. Karena saking cintanya dengan si ibu angkat, Nikki dengan suka rela ikut terjun ke bawah, nah, udah mati beneran kan nih si Nikki? Udah mati beneran belom? Hmm… udahlah biarin aja dulu si Nikki, yang penting sekarang masalah selesai dan mereka semua berhasil lolos.

            Oh iya, ketika menyelamatkan Putri Badai, Damian tertiban kayu yang bikin kulitnya hangus dan nggak bisa ke mana-mana, akhirnya Erika datang dan membawa Putri ke luar, sebelum Erika pergi, iya menyerahkan tas yang berisi perbekalan senjatanya ke Damian. Tapi, Damian selamet nggak ya? Baca kisah Damian-Putri di novel ini bikin sedih, Damian rela ngorbanin perasaannya sendiri dan ninggalin Putri, pokoknya sedih.

            Kisah Les-Val juga nggak bisa dibilang happy ending, Les yang belakangan ini mulai agak dekat dengan ayah Val menolak tawaran menggiurkan dari ayah Val. Akhirnya ia memutuskan untuk membiarkan Val dengan jalan hidupnya sendiri. Toh Les nggak akan bisa menyamai Val yang sekarang udah jadi sosialita terkenal.

            Untuk anak-anak asuh ayah Val dan Val sendiri, akhirnya mereka semua dipindahkan ke luar negeri untuk melanjutkan kuliah di sana. Daniel yang udah cinta mati banget sama Rima akhirnya ikut-ikutan pindah dan melanjutkan studi di sana.

            Dibilang happy ending? Hmm, big no! agak sedih malah liat endingnya, apalagi ending Damian-Putri. Tapi sumpah ya, buat yang ngikutin Johan Series juga, kalian bakal kaget karena tiba-tiba ada Johan, iya, ADA JOHAN! Buat yang bertanya-tanya, ini sebenernya Johan waktu itu mati nggak sih? Nah, jawabannya ada di sini. Terus kalo Nikki beneran mati atau nggak? Hmm, gimana kalo Nikki malah bergabung sama Johan???

            Sebenernya untuk omen series sendiri aku bacanya telat banget ya, tapi akhirnya aku bisa ngoleksi dan baca semua novelnya yang beneran seru banget, kalo abis baca novel omen tuh kayak jadi parno sendiri dan sifat dari tokoh-tokohnya tuh kayak nempel banget gitu, haha. Kalo ditanya, “lebih suka johan series atau omen series?” aku pasti bakal jawab OMEN SERIES! Karakter yang ada di dalemnya tuh bener-bener hidup, apalagi Erika, aku kayak ngerasa si preman ini bener-bener ada.

            Di balik petualangan-petualangan seru mereka, aku mikir agak kurang masuk akal sih anak seumuran mereka pada ngelakuin hal-hal yang kacau banget sampe nelen banyak korban. Tapi karena seru banget, semua kejanggalan jadi ketutup gitu. Keren deh Kalex pokoknya! Keep writing, ya, Kalex! Semoga kalex mau bikin lanjutan dari omen lagi, haha.

Rate: 5/5




R. 

           



 [Sumber:  http://www.lexiexu.com/2014/09/omen-6-sang-pengkhianat.html]


Sinopsis:

File 6 : Kasus Penjahit Manusia dengan Korban Atlet-Atlet Unggulan Pekan Olahraga

Tertuduh : Kami. Yep, kalian tidak salah baca. Kami-kami yang seharusnya menyelidiki kasus ini malah menjadi tertuduh lantaran ada beberapa saksi yang mengatakan mereka melihat kami di tempat kejadian. Tentu saja kami tidak sudi pasrah dengan situasi ini dan bertekad untuk menyelidikinya. Kecurigaan kami jatuh pada dua cewek paling jahat di sekolah kami: Nikki dan Eliza. Tambahan lagi, kini mereka mendapat bantuan dari Damian Erlangga sang pangeran iblis, serta mantan sobat kami yang kini menjadi musuh bebuyutan kami: Erika Guruh.

Fakta-fakta : Pada hari-hari menjelang Pekan Olahraga, atlet badminton unggulan sekolah kami ditemukan di lapangan badminton dalam kondisi tidak sadar dengan mata, mulut, dan anggota badan terjahit rapat. Saksi mata berupa sahabat korban mengatakan dia melihat Rima berkeliaran di dekat lapangan pada saat kejadian. Di siang hari, pada hari yang sama, kapten tim futsal ditemukan mengalami kejadian tragis yang sama, dan kali ini orang-orang melihat Putri Badai melarikan diri dari tempat kejadian. Keesokan harinya ada “tips tepercaya” yang mengatakan Aya akan melakukan kejahatan berikutnya, dan sebelum kami sempat melakukan sesuatu Aya sudah ditahan polisi.

Misi kami : Menemukan pelaku sebenarnya sebelum kami dihukum untuk perbuatan yang tidak kami lakukan.

Penyidik kasus,
Valeria Guntur, Rima Hujan, Putri Badai, dan Aria Topan.
  
            Sang pengkhianat. Awal baca judulnya, aku mikir, “wah, jangan-jangan yang pengkhianat ini si Erika, nih. Jangan-jangan dia khianatin temen-temennya, nih”. Ternyataaaa…..

            Jadi, di novel Kalex kali ini, ayah Valeria alias Mr. Guntur mempunyai misi untuk menyingkirkan beberapa murid dari sekolah. Namun, tentunya ia harus memiliki alas an yang kuat supaya nggak keliatan asal keluarin murid gitu aja. Nah, akhirnya, si Mr. Guntur ini memberikan misi tersebut kpada Val, Rima, Putri, dan Aya. Mr. Guntur akan menguji sinkronisasi mereka agar menjadi tim yang kompak, kalau ada salah satu yang kurang sinkron…. Ia akan dipindahkan ke sekolah lain dan digantikan dengan orang baru.

            Kalo yang ngikutin Omen Series ini pasti tau dong ya, tujuan ayah Val ini apa, dan misi-misi sebelumnya kayak gimana, yang belum tau, coba dibaca dulu, haha.

            Jadi, kali ini SMA Harapan Nusantara akan mengadakan pekan olahraga, melalui acara itu-lah Val dkk akan menjalankan misinya, sayangnya, di misi kali ini mereka tidak bisa terlalu banyak meminta bantuan Erika si preman sekolah, karena si kembaran alias Eliza melarang Erika untuk bergaul dengan mereka.

            Kayak biasanya, nih, pemenang dalam pekan olahraga tersebut akan dikirim ke luar negri untuk program pertukaran pelajar selama setahun. Untuk itu, Val dkk harus “memenangkan” murid-murid yang harus disingkirkan dari sekolah agar mereka dikirim ke luar negri. Sayangnya, format pertandingan (siapa lawan siapa) itu dibuat dan disimpan oleh Jonas Julius alias ayahnya OJ.

            Lagi-lagi, bukan SMA Harapan Nusantara namanya kalau nggak ada korban. Walaupun Val dkk berhasil mengubah format pertandingan, tetep aja ada korban berjatuhan, dan kali ini, korban yang dilukai adalah para peserta. Parahnya, Putri, Rima, dan Aya malah menjadi tersangka, KOK BISA???

            Oh ya, di novel ini ada yang beda, loh. Kali ini ada peran yang meninggal, walaupun bukan karena dijadikan korban. HAH? SIAPA??? Hayoooo tebaaaaak!

Rate: 5/5




R.

 
[Sumber: http://www.lexiexu.com/2014/05/omen-5-kutukan-hantu-opera.html]


Sinopsis:
 
File 5: Kasus penganiayaan anak-anak pelaku kejahatan SMA Harapan Nusantara pada malam pementasan Phantom of The Opera.

Tertuduh : Lagi-lagi Kelompok Radikal Anti-Judges. Kali ini muncul seseorang yang belum apa-apa sudah berani mati mengakui dirinya sebagai lawan kami. Damian Erlangga, anak baru misterius yang dipenuhi berbagai gosip brutal yang bikin dirinya ditakuti semua orang (dan gosipnya Damian naksir Putri). Selain itu, kami juga harus memperhitungkan Nikki dengan senyum mulut-robek-nya yang menghantui mimpi buruk kami, serta seseorang yang muncul dari masa lalu Erika.

Fakta-fakta : Diadakan pementasan Phantom of the Opera kendati sudah ada legenda mengenai Kutukan Hantu Opera. Gosipnya, saat drama itu dipentaskan, akan ada banyak orang yang mati. Pada saat latihan drama, Aya nyaris mengalami kecelakaan yang mengancam nyawanya. Selain itu, masih ada banyak gangguan lain (dicurigai beberapa di antaranya ulah iseng Erika). Kemudian, pada malam pementasan drama, satu per satu orang yang pernah melakukan kejahatan di SMA Harapan Nusantara ditemukan dalam kondisi kritis dan topeng terbelah. Lebih celakanya lagi, di tengah-tengah drama, Valeria hilang.

Misi kami : Menemukan Valeria dan membekuk pelaku Kutukan Hantu Opera.

Penyidik Kasus,

Putri Badai, Aria Topan, & Rima Hujan

 



            Karena suatu kejadian, Erika dan Val kini menjauhi Putri, Rima, dan Aya. Kembalinya Eliza ke sekolah juga lebih menambah suasana canggung di SMA Harapan Nusantara, terutama bagi Erika Guruh. Namun suasana agak mencair ketika akan diadakannya sebuah opera.

            Ngomong-ngomong, ada yang tau Phantom of the Opera? Menurut gosip di sekolah tersebut, ada kutukan drama dalam opera tersebut. Percaya? Nggak! Namun, drama tersebut tidak pernah diadakan lagi karena banyak oknum yang akan menggunakan kesempatan ini untuk mencelakai satu sama lain, lalu menimpakan semuanya pada kutukan itu. Dan bener aja, ada oknum-oknum yang memanfaatkan kutukan opera ini untuk nyelakain beberapa murid.

            Di opera kali ini, Erika, Val, Rima, Putri, Aya, Nikki, Eliza, dan beberapa murid lain kebagian peran untuk memerankan tokoh dalam opera. Sedangkan Daniel, Gil, dan Damian kebagian tugas membawakan musik pengiring.

            Namun, di tengah jalannya pentas, korban mulai berjatuhan, semuanya terjadi di belakang panggung sehingga acara tetap bisa berjalan dengan beberapa perubahan yang tidak mencolok. Anehnya, salah satu korban tersebut adalah Eliza! Jujur aja, aku udah mencurigai Eliza dari awal. Tapi kok dia malah jadi korban juga? Ah, ini pasti akal-akalan liciknya aja.

            Tanpa buang waktu, mereka mulai membagi kelompok, Erika pergi bersama Putri, Val, dan Damian. Mereka pergi ke sebuah aula karena Damian melihat salah seorang yang mereka curigai. Namun, bukan Erika Guruh namanya kalau tidak sial. Mereka hampir kepergok dan harus berpisah di dalam aula yang gelap gulita. Erika bersembunyi denganVal di toilet, sedangkan Putri dengan Damian. Lalu, dengan cara kasar yang pengecut banget, oknum-oknum ini berhasil menculik Val. Waduh, pake ada culik-culik segala? Siapa juga yang nyulik Val? Terus, FYI, Val sempet kaget banget loh pas ketemu sama wanita yang dipanggil “mama” oleh Nikki dan Damian.

Rate: 5/5




R.

;;

By :
Free Blog Templates